24.5.08

Bundt Collection tidak ada lagi

Bundt collection adalah salah satu tempat tujuan wisata kota Makassar terutama untuk wisatawan Eropa. Mereka pasti mengunjungi Bundt collection dan menikmati berbagai jenis anggrek dan kerang besar yang bentuknya unik.

Memang, sejak beberapa tahun lalu, ada kabar akan bongkar rumah si Bundt dan digantikan dengan ruko. Sore ini saya kebetulan mampir ke tempat dan mengambil fotonya.


Kota yang selalu berubah terus... Itulah Makassar terkini. Dengan menghilangkan barang-barang dan tanda-tanda ke-Makassar-annya. Makassar maunya menjadi apa? Ruko, mal, jalan lebar... ada ji dimana-mana di kota-kota Indonesia atau seluruh dunia. Di mana yang hanya ada di Makassar?

Daya tarik Makassar perlu dilestarikan dengan memperdalami ke-Makassar-annya. Jika tidak, siapa mencintai Makassar yang khas?

20.5.08

Kuburan Orang Jepang di Makassar

Beberapa hari yang lalu, saya terima email dari rekan yang menyelidiki masyarakat Jepang di Makassar pada zaman dulu. Dia mengirim dua foto yang menarik tentang kuburan orang Jepang yang kolektif di suatu tempat di sekitar Makassar pada sekitar tahun 1931 (ralat. bukan 1940-1945, seperti saya tulis dulu).



Saya baru tahu adanya kuburan orang Jepang yang begitu besar di sini. Apakah masih tersembunyi di suatu tempat? Ataukah sudah dimusnahkan karena dianggap buatan musuh sekutu atau tidak mau ingat kembali buruknya penjajahan oleh tentara Jepang?

Dengan kesempatan ini, saya ingin mendapat informasi tentang kuburan orang Jepang ini. Apakah kakek atau nenek anda mengetahui tentang ini? Jika ada info, mohon menghubungi ke alamat email saya: matsui01@gmail.com.

6.5.08

Penghematan BBM

Harga BBM di Indonesia kayaknya akan naik. Di Jepang juga sudah harga BBM naik dan mulai terasa gangguan untuk pertumbuhan ekonomi. Indonesia juga pasti akan jadi demikian.

SBY minta masyarakat ikut menghemat penggunaan BBM. Tetapi, mengapa semangat penghematan BBM tidak terlihat? Saya ingat waktu masih murid SD pada tahun 1970-an, yang mana terjadi kenaikan harga minyak secara mendakak. Ini jadi krisis di Jepang dan boom di Indonesia. Waktu itu, pemerintah Jepang setengah mati melakukan gerakan penghematan BBM, baik di pabrik perusahaan, kantor, maupun setiap rumah. Berbagai jalan tengah Tokyo juga jadi gelap.

Hampir semua perusahaan-perusahaan Jepang berusaha membangkit teknologi penghematan energi untuk meningkatkan efisiensi proses produksi. Semua pihak ikut berpikir cara-cara penghematan energi. Kesempatan ini menghasilkan berbagai teknologi canggih yang dapat mengurangi penggunaan energi, dan dengan demikian daya saing perusahaan Jepang ditingkatkan.

Dengan ini, krisis memperkuat kompetensi perusahaan Jepang yang kemudian bisa bersaing di dunia internasional. Teknologi penghematan tersebut digunakan oleh berbagai negara termasuk Indonesia tanpa peduli biaya dan waktu untuk menghasilkannya.

Saat ini, krisis di Jepang yang tidak menghasilkan sumber energi. Juga krisis di Indonesia yang masih menghasilkan minyak. Apakah Indonesia bersemangat untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan daya saingnya? Atau menunggu teknologi penghematan yang diberikan dari luar? Mengapa tidak mau menghemat pemakaian energi? Karena gengsi sebagai orang atas atau orang penting lebih berharga daripada krisis? Atau, mungkin karena banyak orang berpikir bahwa penghematan yang dilakukan satu orang akan dimanfaatkan oleh orang lain yang menikmati memakaian lebih banyak?

Kenaikan harga BBM bukan hanya di Indonesia tetapi dimana-mana di dunia termasuk Jepang. Maka, tidak ada gunanya untuk mempersalahkan suatu kalangan. Dan mungkin lebih baik mulai dari mengurangi kemewahan yang berdasar dari gengsi dalam pesta dan pertemuan besar-besaran oleh kalangan atas dulu. Kalangan yang tidak mampu sudah lama menghemat berbagai hal di dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya, itu yang perlu dihormati.

2.5.08

Blog Baru "Kabar dari Daeng KM (2)"

Dengan alasan teknis, blog bahasa Indonesia saya pindah dari http://daengkm.blogspot.com ke situs ini. Mohon menyesuaikan alamat situs ini.

Saya tetap mencoba menyampaikan pendapat dan oikiran saya tentang Sulawesi dan Indonesia dalam hal berbagai topik.

Saya sendiri mulai tinggal di Makassar lagi sejak 1 Mei 2008 dan akan menyampaikan sesuatu yang terasa segar buat teman-teman saya di Indonesia. Semoga ada manfaatnya.