6.7.08

Makan Jagung di Gorontalo

Saya berada di Gorontalo pada 29 Juni sampai 2 Juli pagi. Saat ini, Propinsi Gorontalo terkenal sebagai penghasil jagung. Wilayahnya dipimpin oleh Pak Fadel Muhammad yang berasal dari wiraswasta, dan menerapkan sistem manajemen perusahaan di dalam pengelolaan pemerintahan. Maka, suasana kantor pemerintah agak berbeda dengan daerah lain. Para aparat pemerintah terlihat mau bekerja dengan inisiatif sendiri.

Meskipun produksi jagung secara kuantitatis masih kalah dari Sulsel dan Sulteng, Gorontalo berhasil jadi terkenal sebagai wilayah jagung. Jagung menjadi trademark Gorontalo. Namun, jagung yang terlihat banyak sekali jagungyang berasal dari luar Gorontalo seperti BISI-2. Bagaimana pembangunan daerah dengan jagung disambungkan dengan pengembangan jati diri dan lokalitas Gorontalo sendiri? Ini tantangan yang cukup besar.

Ini cerita untuk dinas saya. Maka, saya tidak mau singgung di sini. Selama berada di Gorontalo, tentu saya makan jagung. Jagung yang berwarna putih dan mungkin jenis lokal.


Temannya jagung di sini adalah campuran garam, udang kecil dan santan. Terutama, rasa udang kecil yang sangat cocok dengan jagung ini. Benar, sambal untuk jagung berbeda-beda di daerah masing-masing. Di Sulsel, biasanya campuran garam, cabe, dan air juruk nipis. Ini juga enak sekali.


Selain jagung rebus, coba makan ilabulo. Ilabulo adalah suatu makanan khas Gorontalo. Campuran sago dan ampera ayam dibungkus dan dibakar, dan makan pakai sambal yang pedas. Ini juga enak, tapi mungkin akan menjadi bosan jika makan banyak bijinya. Kali ini saya cukup dua biji.


Wajah seorang Ibu penjual jagung di pinggir jalan Gorontalo-Boalemo. Senyum dengan sedikit malu.

2 komentar:

Kusuma-Artukei mengatakan...

Saya senang sekali membaca artikel ini, karena mengobati rasa rindu saya terhadap Gorontalo. saya ingat Jagung rebus yang dimakan dengan campuran udang dan kelapa, hmmm..memang sangat menggoyang lidah. terakhir saya makan ketika saya terakhir kali datang ke Gorontalo di tahun 2000. Terima kasih Daeng KM sudah mengangkat topik ini dalam blognya...kapan-kapan kalau ke Gorontalo boleh tidak nitip oleh2 penganan ini?

Doel mengatakan...

saya lebih senang lagi karena saya (dari UGM) akan KKN di Gorontalo, bulan juli-agustus 2010 nanti,,,