Harga BBM di Indonesia kayaknya akan naik. Di Jepang juga sudah harga BBM naik dan mulai terasa gangguan untuk pertumbuhan ekonomi. Indonesia juga pasti akan jadi demikian.
SBY minta masyarakat ikut menghemat penggunaan BBM. Tetapi, mengapa semangat penghematan BBM tidak terlihat? Saya ingat waktu masih murid SD pada tahun 1970-an, yang mana terjadi kenaikan harga minyak secara mendakak. Ini jadi krisis di Jepang dan boom di Indonesia. Waktu itu, pemerintah Jepang setengah mati melakukan gerakan penghematan BBM, baik di pabrik perusahaan, kantor, maupun setiap rumah. Berbagai jalan tengah Tokyo juga jadi gelap.
Hampir semua perusahaan-perusahaan Jepang berusaha membangkit teknologi penghematan energi untuk meningkatkan efisiensi proses produksi. Semua pihak ikut berpikir cara-cara penghematan energi. Kesempatan ini menghasilkan berbagai teknologi canggih yang dapat mengurangi penggunaan energi, dan dengan demikian daya saing perusahaan Jepang ditingkatkan.
Dengan ini, krisis memperkuat kompetensi perusahaan Jepang yang kemudian bisa bersaing di dunia internasional. Teknologi penghematan tersebut digunakan oleh berbagai negara termasuk Indonesia tanpa peduli biaya dan waktu untuk menghasilkannya.
Saat ini, krisis di Jepang yang tidak menghasilkan sumber energi. Juga krisis di Indonesia yang masih menghasilkan minyak. Apakah Indonesia bersemangat untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan daya saingnya? Atau menunggu teknologi penghematan yang diberikan dari luar? Mengapa tidak mau menghemat pemakaian energi? Karena gengsi sebagai orang atas atau orang penting lebih berharga daripada krisis? Atau, mungkin karena banyak orang berpikir bahwa penghematan yang dilakukan satu orang akan dimanfaatkan oleh orang lain yang menikmati memakaian lebih banyak?
Kenaikan harga BBM bukan hanya di Indonesia tetapi dimana-mana di dunia termasuk Jepang. Maka, tidak ada gunanya untuk mempersalahkan suatu kalangan. Dan mungkin lebih baik mulai dari mengurangi kemewahan yang berdasar dari gengsi dalam pesta dan pertemuan besar-besaran oleh kalangan atas dulu. Kalangan yang tidak mampu sudah lama menghemat berbagai hal di dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya, itu yang perlu dihormati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar